TIGA BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS


TIGA BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS


Isnayanti Rofiqoh
1617202059
4 Perbankan Syariah B
Statistika Ekonomi (Statistika 2)
Dosen Pengampu
Mahardhika Cipta Raharja, S.E., M.Si.

Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
2018

A.    Pendahuluan
Pengertian Hipotesis (hipotesa) adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Istilah Hipotesis diambil dari bahasa Yunani, yaitu hypo yang artinya di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat, atau kepastian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk dapat memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya. Untuk mengetahui hal-hal tersebut kita perlu mengetahui apa saja bentuk hipotesis yang dapat digunakan untuk memastikan kebenaran dari hipotesis tersebut.  Di dalam artikel ini akan membahas tentang bentuk dari hipotesis dan penjelasannya.

B.     Pembahasan
Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif (pada satu sampel atau variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif dan hubungan.
1.      Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh, bila rumusan masalah penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif.
a.    Seberapa tinggi daya tahan lampu merk X?
b.    Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten?
c.    Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B?
d.   Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X?
Dari tiga pernyataan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut:
a.     Daya tahan lampu merk X = 800 jam
b.    Produktifitas padi di Kabupaten Klaten 8 ton/ha.
c.     Daya tahan lampu merk A = 450 jam dan merk B = 600 jam.
d.    Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70% dari yang diharapkan.
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas. Yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima. Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-simbol.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara hipotesis nol (Ho) dan alternatif selalu dipasangkan. Dengan dipansangkan itu maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Berikut ini diberikan contoh berbagai pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis deskriptif-statistiknya:
1)      Suatu perusahaan minuman harus mengikuti ketentuan, bahwa salah satu unsur kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak 1%. (paling banyak berarti lebih kecil atau sama dengan: ≤).
Ho : μ ≤ 0,01 ; ≤ ( lebih kecil atau sama dengan)
Ha : μ > 0,01 ; > (lebih besar)
Dapat dibaca: Hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi (1%: proporsi) lebih kecil atau sama dengan 1%, dan hipotesis alternatifnya, untuk populasi yang berbentuk proporsi lebih besar dari 1%.
2)      Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di lembaga itu, paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Rumusan hipotesis statistik adalah:
Ho : μ ≥ 0,90
Ha : μ < 0,90
3)      Seorang peneliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A = 450 jam dan B = 600 jam. Hipotesis statistiknya adalah:
Lampu A:                                                                                  Lampu B:
Ho : μ = 450 jam                                                                       Ho : μ = 600 jam
Ha : μ ≠ 450 jam                                                                       Ha : μ ≠ 600 jam

Harga μ dapat diganti dengan nilai rata-rata sampel, simpangan baku dan varians. Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan uji satu pihak (one tail) dan ketiga dengan dua pihak (two tail).

2.      Hipotesis Komparatif
    Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh rumusan makalah komparatif dan hipotesisnya:
a.    Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B?
b.    Apakah ada perbedaan produktifitas kerja antara pegawai golongan I,II,III?
Rumusan Hipotesis adalah:
1)   Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B.
2)   Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A.
3)   Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.
Hipotesis statistiknya adalah:
-       Ho : μ1 = μ2                              Rumusan uji hipotesis dua pihak
Ha : μ1 ≠ μ2

-       Ho : μ1 ≥ μ2                                Rumusan uji hipotesis uji satu pihak
Ha : μ1 < μ2

-       Ho : μ1 ≤ μ2                                Rumusan uji hipotesis satu pihak
Ha : μ1 > μ2
4)   Tidak terdapat perbedaan (ada persamaan) produktifitas kerja antara Golongan I, II, III.
-       Ho : μ1 = μ2 = μ3
Ha : μ1 ≠ μ2 = μ3  (salah satu berbeda sudah merupakan Ha)
Dalam hal ini harga μ (mu) dapat diganti dengan rata-rata sampel, simpangan baku, varians, dan proporsi.
3.      Hipotesis Hubungan (Assosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah “Apakah ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja?”. Rumus dan hipotesis nolnya adalah: Tidaj ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja.
Hipotesis statistiknya adalah:
Ho : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0 ( ρ = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)

Dapat dibaca : Hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan  (nol= tidak ada hubungan) antara Gaya kepemimpinan dengan Efektifitas Kerja dalam populasi. Hipotesis alternatifnya menunjukkan ada hubungan (tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari nol.

C.     Penutup
Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Macam – macam hipotesis itu ada 3 macam yaitu Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Daftar Pustaka
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN REGRESI LINEAR BERGANDA

TEORI ANALISIS KORELASI SEDERHANA DENGAN RUMUS PEARSON

PENGENALAN STATISTIKA DALAM MATEMATIKA SD