Artikel Diah Nur Pw

JUDUL : BAPAK STATISTIK INDONESIA
Nama: Diah Nur Parwanti
NIM: 1617202049
Kelas: 4 PS-B
Mata Kuliah: Statistik Ekonomi (Statistik II)
Dosen: Mahardhika Cipta Raharja, S.E, M.Si.


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Definisi statistika menurut para ahli atau pengertian statistika menurut para ahli Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik dapat diartikan sebagai kumpulkan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu.
Oleh karena itu mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, tesis, atau disertasi. Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika teerapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terlebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.


PEMBAHASAN
“BAPAK STATISTIK INDONESIA”
Prof. Dr. Andi Hakim Nasution lahir di Jakarta 30 Maret 1932, meninggal di Jakarta 4 Maret 2002 pada umur 69 tahun, adalah guru besar Statistika dan Genetika Kuantitatif Institute Pertanian Bogor (IPB). Suami dari Amini Soekadi Nasution ini juga pernah menjabat menjadi rektor IPB untuk dua periode (1978-1987). Ia adalah penggagas berdirinya Fakultas MIPA di IPB.
Masa mudanya dihabiskan di Bogor, karena ayahnya adalah seorang dokter hewan yang bekerja di kota itu. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di HIS pada tahun 1945, SMP pada tahun 1948, dan SMA pada tahun 1952. Pada tahun 1958 ia lulus dengan predikat cum laude dan meraih gelar insinyur di bidang pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Indonesia yang sekarang menjadi Institut Pertanian Bogor. Di almamaternya ini, ia merupakan angkatan keempat. Enam tahun kemudian (1964), tanpa melalui jenjang master, ia meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang Statistika Percobaan (Experimental Statistics) dari North Carolina State University, Amerika Serikat. Pernah mendapat penghargaan Anugrah Tokoh Ilmuwan MABBIM (Majelis Bahasa Brunei-Indonesia-Malaysia)
Kariernya di dunia pendidikan dimulai ketika ia mengajar di SPMA Bogor setelah menamatkan SMA hingga meraih gelar Insinyur, yaitu sekitar tahun 1952-1958. Selain itu, ia juga menjadi dosen dan sekretaris Akademi Pertanian Ciawi tahun 1958-1965 sebelum menjadi dosen IPB tahun 1965. Pada tahun 1966 ia di angkat menjadi Dekan Fakultas Pertanian IPB hingga tahun 1969. Pada tahun 1971, ia menjadi Direktur Pendidikan Sarjana IPB, Dekan Sekolah Pasca Sarjana tahun 1975, dan Rektor IPB tahun 1978. Sejak tahun 1972 ia menjadi guru besar Statistika dan Genetika Kuantitatif. Pada tahun 1998-2001 ia menjadi Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung, sekarang berubah menjadi Telkom University.
Sebagai tokoh pedidikan, ia adalah penggagas Sitem Panduan Bakat dalam penerimaan mahasiswa baru IPB. Sistem ini digunakan untuk merekrut mahasiswa dengan melihat prestasinya selama masa sekolah menengah umum, bukan melalui ujian seperti UMPTN. Sistem ini juga sangat menghargai calon mahasiswa cerdas yang membutuhkan dukungan finansial dalam melakukan studinya di IPB. Sitem ini dikenal dengan istilah Ujian Seleksi Masuk Institut (USMI). Pengembangannya dalam bentuk Pola Penerimaan Mahasiswa Perintis II dipakai bersama dengan ITB, UI, dan UGM sebagai pola perekrutan seperti ini. Pola Perintis II ini kemudian berkembang menjadi Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada akhir dekade 1980-an.
Andi Hakim Nasution juga aktif dalam berkarya, tulisan dan artikelnya sering dumuat di berkala ilmiah maupun media massa, seperti Biometrics, International Rice Newsletters dan Harian Kompas. Ia juga menggemari fotografi.
Jauh sebelum abad ke-21 dimulai, ia pernah memperkirakan bahwa lahan pertanian di Pulau Jawa akan tinggal 30% saja. Hal ini menimbulkan kekhawatirannya, hingga ia menggagas ide reklamasi Pulau Jawa untuk lahan pertanian dan bertani sayuran lebih banyak dengan hidroponik.
Pada tanggal 4 Maret 2002 pukul 21.05, cendekiawan Indonesia ini meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto akibat kanker prostat. Menjelang akhir hidupnya, ia mengalami kelumpuhan pada bagian tangan dan kakinya karena juga menderita store. Andi Hakim Nasution meninggalkan seorang istri, tiga orang anak, dan tiga orang cucu.
   

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Andi_Hakim_Nasution
http://gsbipb.com/?p=274

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN REGRESI LINEAR BERGANDA

PROBABILITAS PENDEKATAN SUBJEKTIF

PENGENALAN STATISTIKA DALAM MATEMATIKA SD