SEJARAH PERKEMBANGAN TEOREMA LIMIT PUSAT
SEJARAH PERKEMBANGAN TEOREMA LIMIT PUSAT
Dosila Yolanda Eka Prabowo
1617202050
4 Perbankan Syariah B
Mata Kuliah : Statistika II
Dosen Pengampu : Mahardika Cipta Raharja, S.E., M.Si
Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
Tahun 2018
A.
Pendahuluan
Teorema Limit Pusat (CLT) meruapakan
salah satu teorema yang paling penting dalam matematika statistik dan
probabilitas.
Definisi teorema limit pusat adalah
sebuah teorema yang menyatakan bahwa kurva distibusi sampling (untuk ukuran
sampel 30 atau lebih) akan berpusat pada
nilai parameter populasi dan akan memiliki semua sifat-sifat distribusi normal.
B.
Pembahasan
Teorema limit pusat awalnya
dikemukakan oleh Abraham de Moivie yang kemudian dikembangkan oleh Pierre Simon
Laplace.
De Moivre menyempurnakan hasil ciptaan ilmuwan sebelum dia yaitu Bernoulli dengan
membuktikan pendekatan distribusi normal terhadap distribusi binomial, untuk
peluang sukses,
, yang umum. Penemuan ini selanjutnya dikenal sebagai teorema de Moivre,
yang kemudian akan menentukan
munculnya teorema limit pusat yang pertama. Hal lain yang perlu dicatat dari
penemuan de Moivre adalah pendekatan ditribusi yang dikembangkannya hanya
sebagai alat untuk menghitung harga peluang
binomial, bukan untuk mempelajari fungsi padat peluang normal, tidak diteruskan melakukan inferensi
untuk parameter binomial, yaitu p.
Setelah 50 tahun semenjak penemuan tersebut, 2 pakar dari Inggris yaitu
Thomas Simpson dan Thomas Bayes menjawab masalah yang tidak dapat diselesaikan
oleh Bernoulli dan de Moivre, yaitu menunjukkan bagaimana menjawab parameter
binomial p berdasarkan data dengan alasan probabilistik. Baru setelah itu munculah
hasil-hasil menakjubkan yang ditemukan pakar matematika dan astronom Prancis, Pierre Simon Laplace (1749-1827) dalam
bukunya dengan judul “Theorie analitique
des probabilities” yang terbit pada tahun 1812. Buku tersebut berisi bukan
saja sesuatu yang kemudian dikenal “state
of art” untuk peluang, tetapi juga untuk statistika dalam suatu bentuk
matematik yang sistematis. Adapun 2 kontribusi utama Laplace untuk teori
peluang adalah:
1. Pengenalan tentang
transformasi kuasa matematik seperti fungsi pembangkit momen dan fungsi
karakteristik.
2. Teorema limit pusat versi
pertama.
Pada akhirnya Laplace pada tahun 1810 menemukan suatu bentuk umum
teorema limit pusat tentang pendekatan distribusi normal terhadap distribusi
sampling harga rataan maupun jumlah, untuk sampel yang diambil dari sebarang
distribusi.
Latar belakang dari semua perkembangan ini adalah masalah-masalah yang terdapat dalam bidang astronomi yang
berhubungan dengan amatan-amatan terhadap letak planet, orbit, dan panjang
busur geodetik. Pada awal perkembangan ini, peneliti Johans Tobias Mayer yang
melakukan penelitian tentang librasi bulan, mengusulkan metode untuk
menyelesaikan 27 persamaan dengan 3 yang tak diketahui melalui 3 persamaan yang
dibentuk dengan cara menjumlahkan 9 persamaan pada tiap 3 kelompok yang
dibentuk dengan hati-hati. Kemudian Laplace melanjutkan pendekatan Mayer dengan
cara mereduksi suatu himpunan persamaan linear dengan cara mengkombinasikannya
dalam berbagai cara yang berbeda. Masalahnya adalah cara yang dilakukan Laplace
masih ad hoc , yaitu tidak ada
kriteria matematik eksplisit yang berhubungan dengan aspek statistik dari
situasinya, seingga orang berbeda yang mencoba pendekatan Laplace dengan persamaan baru dapat
menghasilkan jawaban yang berbeda.
Masalah yang dihadapi oleh laplace tersebut kemudian diatasi oleh Adrian
Marie Legendre dengan penemuannya pada tahun 1805, yaitu metode kuadrat
terkecil. Metode ini menggunakan prinsip minimisasi stastistik dan membangun
dengan tunggal suatu himpunan persamaan tereduksi, yang dapat menghasilkan
estimasi koefisien berdasarkan kombinasi amatan–amatan.
Untuk menggabung kedua rangkaian kegiatan perkembangan, pakar matematika
tersohor dari Jerman Carl Friedrich Gauss pada tahun 1809 membuktikan
penggunaan komponen galat berdistribusi normal untuk sistem persamaan linear
dan selanjutnya membuktikan bahwa memaksimumkan distribusi posterior dari galat
ekuivalen dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Penemuan Gauss tersebut
mempunyai dampak langsung pada penelitian Laplace pada tahun 1810, yang
mengetahui bahwa komponen galat berdistribusi normal dipertanggungjawabkan
dengan teorema limit pusat yang telah dibuktikannya.
Penggabungan
menjadi satu antara hasil penelitian Gauss dengan penelitian Laplace tersebut
kemudian dikenal sebagai sintetis Gauss-Laplace, yang selanjutnya akan
berkembang menjadi metodologi analisis regresi.
Gauss & Laplace
|
C.
Penutup
Teorema Limit Pusat (CLT) meruapakan salah satu
teorema yang paling penting dalam matematika statistik dan probabilitas.
Definisi teorema limit pusat adalah sebuah teorema yang menyatakan bahwa kurva
distibusi sampling (untuk ukuran sampel 30 atau lebih) akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan
memiliki semua sifat-sifat distribusi normal.
Daftar
Pustaka
Mengatasi Data Tidak Normal Dengan Central Limit Theorem (CLT)
BalasHapusApabila Data Tidak Normal Bisa Memakai Central Limit Theorem (CLT)
Sebagai Pendukung Kami Berikan Literatur Berupa Penelitian-Penelitian
Sebelumnya Sebanyak 20 Buah Penelitian
Bagi Yang Membutuhkan Bisa Klik Dibawah Ini Untuk Unduh Literatur Tersebut
https://s.id/UjiCLT
Slotocash: Review, Bonus & Facts - JT Hub
BalasHapusSlotocash casino has over 20000 slot machines, 동해 출장샵 a fantastic 사천 출장마사지 selection of jackpot games, 오산 출장안마 an amazing range 경기도 출장마사지 of slots, jackpot games, and an 진주 출장마사지 award-winning virtual casino.