PROBABILITAS PENDEKATAN SUBJEKTIF
PROBABILITAS PENDEKATAN SUBJEKTIF
ANGGITA SETIYANINGSIH
1617202045
MATA KULIAH: STATISTIK EKONOMI
DOSEN PENGAMPU: MAHARDHIKA CIPTA RAHARJA, S.E., M.Si
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PURWOKERTO
2018
A.
PENDAHULUAN
Kehidupan adalah tempat kita
menentukan kebijaksanaan didasarkan atas kemungkinan-kemungkinan. Sedikit
sekali hal-hal yang pasti dalam hidup ini. Sesuatu yang kita yakini anggap
“benar” bila kita analisis secara yang tepat dengan fakta yang ada akan
menunjukan kemungkinan yaitu kemungkianan yang besar, mungkin sekali dan hampir
pasti.
Bagi mereka yang teliti, kejadian
yang pernah dialaminya di masa lalu atau bahkan kejadian yang dialami oleh
orang lain dijadikan ramalan untuk masa depan seseorang yang dipandangnya
menyerupai orang tadi. Kadang kita dalam hidup ini perlu yakin adanya
kemungkinan-kemungkian yang akan terjadi dikemudian hari ketika melakukan suatu
kegiatan. Hal ini diperlukan untuk menjadikan pertimbangan kita dalam melangkah
yang kita ambil dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Sebagai contoh yang realitis adalah
ketika ada teman kita yang terjatuh ketika melewati jembatan A, maka kita
sebagai orang yang akan melewati jembatan A harus mempertimbangkan tentang
kejadian sebelumnya. Bisa jadi kita akan mengalami seperti orang-orang yang
melewati jembatan A.
B.
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
PROBABILITAS
Analisis
mengenai probabilitas berkembang pada abad ke-17 di kalangan para ahli
Matematika di Eropa. Sejak saat itu dan sampai sekarang, probabilitas menjadi
dasar bagai teori-teori penaksiran dan pengujian hipotesis dalam ilmu statistik
murni dan beberapa ilmu terapan. Dalam kenyataan sehari-hari kita sering
mendengar istilah ‘probabilitas’ atau kemungkinan. Kata probabilitas sering dipertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan
kemungkinan. Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan
terjadi.
Probabilitas
adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu (event) akan terjadi di masa mendatang.
Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase. Kejadian atau
kemungkianan (event) adalah hasil tak tentu dari suatu eksperimen atau
observasi.
2.
PENGERTIAN
PROBABILITAS PENDEKATAN SUBJEKTIF
Apa sih yang dimaksud dengan pendekatan subjektif? Contoh dari
pendekatan tersebut apa sih? Nah, disini saya akan membahas tentang
probabilitas pendekatan secara subjektif dan apa saja contoh dari pendekatan
tersebut.
Yang dimaksud dengan pendekatan subjektif yaitu menetukan besarnya
probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan
dalam derajat kepercayaan. Penilaian subjektif diberikan karena terlalu sedikit
atau tidak ada informasi yang diperoleh atau berdasarkan keyakinan. Pendekatan
subjektif menyatakan probabilitas suatu peristiwa terjadi berdasarkan penilaian
pribadi. Kadang-kadang kita mengetahui iinformasi awal tentang suatu jenis
kejadian tertentu, juga tidak mungkin dilakukan observasi ataupun eksperimen
atas kejadian tersebut.
Contoh dari pendekatan subjektif seperti: (a) Menurut pengamat
politik, Fauzi Bowo akan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada
2007. (b) Menurut Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pada tahun 2007,
Indonesia akan menghadapi gejala krisis, walaupun fondasi ekonomi kuat. (c)
Sita akan mendapatkan nilai minimal B untuk mata kuliah Bahasa Inggris. (d)
probabilitas terpilihnya kembali Megawati Sukarno Putri menjadi presiden pada
periode pemilihan yang akan datang (buku ini direvisi bulan Oktober 2002).
Untuk menghitung probabilitas dari kejadian seperti ini digunakan pendekatan
subjektif (yang berdasarkan derajat keyakinan masing-masing penilai). Misalkan
saya mengatakan bahwa probabilitasnya adalah 0,5, dan Anda mengatakan 0,7, dan
tetangga Anda mengatakan 0,6. Penilaian-penilaian tersebut dinamakan
probabilitas subjektif.
C.
PENUTUP
Probabilitas subjektif didasarkan atas penilaian seseorang dalam
menyatakan tingkat kepercayaan. Jika tidak ada pengalaman/pengamatan masa lalu
sebagai dasar untukperhitungan probabilitas, maka pernyataan probabilitas
tersebut bersifat subjektif. Hal ini biasanya terjadi dalam bentuk opini atau
pendapat yang dinyatakan dalam suatu nilai probabilitas.
SUMBER REFERENSI
Hakim , Abdul. (2007). Statistik
Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.
Supranto, J. (2008)
. Statistika Teori dan Aplikasi . Erlangga.
Purwanto dan Suharyadi. (2007). Statistika untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern Jakarta: Salemba Empat.
Komentar
Posting Komentar