KONSEP KORELASI PEARSON




ARTIKEL
KONSEP KORELASI PEARSON



ANNISA IMANDA PRATIWI
1617202048
4 PS-B

STATISTIKA EKONOMI (STATISTIKA II)
Mahardika Cipta Raharja, S.E., M.Si.


PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
TAHUN 2018

A.   PENDAHULUAN
Korelasi merupakan sebuah metode statistika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan timbal-balik antara satu variabel X dengan variabel Y. Kedua variabel tersebut harus mempunyai hubungan fungsional atas dasar teori, logika maupun dugaan atas observasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ukuran hubungan yang paling sering digunakan adalah ukuran hubungan yang dihitung dengan menggunakan korelasi yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Perason yang disebut korelasi product moment dari Pearson. Selain Karl Pearson ada ahli lain, yaitu Charrles Spearman yang mengembangkan teknik korelasi tata jenjang (rank order correlation technique).

B.   PEMBAHASAN
1.      Pengertian Korelasi Pearson
Korelasi Pearson merupakan korelasi yang paling populer. Korelasi Pearson digunakan untuk menguji hubungan linier pada minimal dua variabel dengan skala data numerik (interval maupun rasio). Untuk menghitung suatu korelasi (r) Pearson harus ada dua kelompok nilai misal sampel skor dari ujian Pendidikan Moral (X) dengan Pendidikan Agama (Y). Angka yang digunakan untuk menggambarkan derajat hubungan ini disebut koefisien korelasi dengan lambang rxy. Teknik ini sebenarnya tidak terbatas untuk menghitung koefisien korelasi dari variabel dengan skala pengukuran interval atau rasio saja, hanya interprestasi dari hasil hitungnya harus dilakukan dengan hati-hati.
Asumsi atau persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan korelasi Pearson adalah sebagai berikut:
a.       Variabel yang dihubungkan memiliki data yang berdistribusi normal, linier (searah) dan dipilih secara acak (random).
b.      Variabel yang dihubungkan memiliki pasangan sama dari subjek yang sama pula (variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama).
c.       Variabel yang dihubungkan memiliki data interval maupun rasio.
 
2.      Perhitungan Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi pearson dilakukan dengan perumusan sebagai berikut:

Contoh:
1)     Sebagai contoh akan dicari korelasi antara variabel konsumsi dan variabel pendapatan masyarakat. Data yang diperoleh sebanyak 10 data sebagai berikut:
Konsumsi
Pendapatan
1.3
1.6
1.5
1.7
1.8
1.85
2.1
2.15
2.4
2.9
2.6
2.65
2.7
2.7
2.8
2.9
3
3.2
3.1
3.4

Langkah pertama dari data di atas, disusun tabel yang memuat unsur-unsur pembentuk perhitungan koefisien korelasi, sebagai berikut:
No
X
Y
XY
X2
Y2
1
1.3
1.6
2.08
1.69
2.56
2
1.5
1.7
2.55
2.25
2.89
3
1.8
1.85
3.33
3.24
3.4225
4
2.1
2.15
4.515
4.41
4.6225
5
2.4
2.9
6.96
5.76
8.41
6
2.6
2.65
6.89
6.76
7.0225
7
2.7
2.7
7.29
7.29
7.29
8
2.8
2.9
8.12
7.89
8.41
9
3
3.2
9.6
9
10.24
10
3.1
3.4
10.54
9.61
11.56
Jumlah
23.3
25.05
61.875
57.85
66.4275

Sehingga secara mudah dapat dihitung koefisien korelasi sebagai berikut:


Jadi, koefisien korelasi antara variabel konsumsi dengan variabel pendapatan adalah sebesar 0,97.
3.      Uji Keberartian Koefisien Korelasi




Uji keberartian koefisien korelasi dilakukan untuk memastikan bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi dengan metode Pearson di atas berarti atau bermakna dan dapat digunakan untuk proses statistik lanjutan atau interpretasi pada kasusnya. Pengujian dilakukan dengan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut.




Sehingga, dari hasil perhitungan koefisien korelasi tersebut di atas diperoleh perhitungan uji keberartian sebagai berikut:
Hipotesis:
Perhitungan nilai t, yaitu:



C.   PENUTUP
Korelasi Pearson merupakan korelasi yang paling populer. Korelasi Pearson digunakan untuk menguji hubungan linier pada minimal dua variabel dengan skala data numerik (interval maupun rasio).
Perhitungan koefisien korelasi pearson dilakukan dengan perumusan sebagai berikut:

Perhitungan uji keberartian koefisien korelasi, pengujian dilakukan dengan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut.


Hipotesis:

Perhitungan nilai t, yaitu:











DAFTAR PUSTAKA

Suharjo, Bambang. 2013. Statistika Terapan; Diseertai Contoh Aplikasi dengan SPSS. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Setiawan, Budi. 2013. Menganalisa Statistika Bisnis dan Ekonomi dengan SPSS 21. ANDI: Yogyakarta.
Sumanto. 2014. Statistika Deskripstif. CAPS(Center of Academic Publishing Service): Yogyakarta.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN REGRESI LINEAR BERGANDA

PROBABILITAS PENDEKATAN SUBJEKTIF

PENGENALAN STATISTIKA DALAM MATEMATIKA SD